Seleksi kondisi
adalah
proses penentuan langkah berikutnya berdasarkan proses yang terjadi sebelumnya.
Seleksi kondisi ini sangat penting dalam pemrograman sebab dengan adanya
seleksi kondisi, program dapat menentukan proses apa yang harus dilakukan
selanjutnya berdasarkan keadaan sebelumnya. Sehingga nampak seolah-olah program
dapat berpikir dan mengambil keputusan. Disinilah letak kekurangan komputer
yaitu tidak mampu berpikir sendiri, semua hal yang dilakukan adalah berdasarkan
perintah.
A. IF
1) Struktur if
dibentuk dari pernyataan if dan sering digunakan untuk menyeleksi suatu kondisi
tunggal.
2) Bila proses
yang diseleksi terpenuhi atau bernilai benar, maka pernyataan yang ada didalam
blok if akan diproses dan dikerjakan.
Bentuk umum
struktur kondisi if adalah :
if (kondisi)
pernyataan;
Contoh :
#include<stdio.h>
main()
{
float nilai;
clrscr();
printf("masukkan
nilai anda =");
scanf("%f",&nilai);
if
(nilai>=60)
printf("ANDA
LULUS...^_^");
return 0;
}
B. IF Else
Untuk melakukan
pengambilan keputusan yang hanya berlaku untuk 2 keadaan, misalnya: Jika nilai
lebih besar sama dengan 70 maka lulus, jika tidak tidak lulus.
Contoh :
#include
<stdio.h>
#include
<conio.h>
int main()
{ int T;
printf(”Masukkan
suhu dalam Celcius: “);
scanf(”%d”,&T);
if (T>30)
{ printf(”Panas!”);
}
else if (T<0)
{ printf(”Dingin!”);
}
else printf(”Sejuk!”);
getch();
return(0);
}
C. Switch
Untuk melakukan
pengambilan keputusan dimana alternative atau pilihannya ada banyak kemungkinan,
misalnya:
A dikonversikan
menjadi 4.
B dikonversikan
menjadi 3.
Contoh :
#include
<stdio.h>
#include
<conio.h>
int main()
{ char IP;
printf(”Masukkan
nilai huruf : “);
scanf(”%c”,&IP);
switch (IP)
{ case ‘A’ :
printf(”4″);
break;
case ‘B’ :
printf(”3″);
break;
case ‘C’ :
printf(”2″);
break;
case ‘D’ :
printf(”1″);
break;
case ‘E’ :
printf(”0″);
break;
default :
printf(”Input salah”);
}
getch();
return(0);
}
1) Case :
digunakan sebagai label yang menandai awal eksekusi deret instruksinya hingga ditemukan
pernyataan break.
2) Default :
label yang digunakan atau dieksekusi apabila label case tidak ada yang memenuhi.
3) Break :
Perintah pengontrol alur program, berfungsi utnuk keluar dari satu blok kondisi
ataupun iterasi.
4) Dalam
menggunakan struktur control switch perlu diperhatikan hal – hal sbb:
a. Nilai untuk
setiap label case adalah berupa konstanta yang kompetible integer (char, enum,
dan varian int).
b. Per keyword
case hanya mempunyai satu nilai konstan.
Contoh :
#include
<stdio.h>
#include
<conio.h>
main()
{ clrscr();
int hari;
puts("Menentukan
nama hari\n");
puts("1 =
Senin 2 = Selasa 3 = Rabu 4 = Kamis");
puts("5 =
Jum’at 6 = Sabtu 7 = Minggu");
printf("\nMasukan
kode hari( 1-7) : ");
scanf("%d",
&hari);
switch(hari) {
case 1 :
puts("Hari Senin"); /* kemungkinan pertama */
break;
case 2 :
puts("Hari Selasa"); /* kemungkinan kedua */
break;
case 3 :
puts("Hari Rabu"); /* kemungkinan ketiga */
break;
case
4 : puts("Hari Kamis"); /* kemungkinan keempat */
break;
case 5 :
puts("Hari Jum’at"); /* kemungkinan kelima */
break;
case 6 :
puts("Hari Sabtu"); /* kemungkinan keenam */
break;
case 7 :
puts("Hari Minggu"); /* kemungkinan ketujuh */
break;
default :
puts("Kode hari yang Anda masukan SALAH");
}
getch();
return 0;
}
0 komentar:
Posting Komentar